Pada saat kita memasukkan permohonan
kerja di sebuah perusahaan, salah satu tahapan yang harus dilakukan adalah
memenuhi panggilan interview kerja yang biasanya pada tahapan ini para pelamar
banyak yang melakukan kesalahan.
Panggilan wawancara kerja merupakan momen yang sangat dinanti oleh
pencari kerja, terutama mereka para fresh graduate yang baru memasuki dunia
kerja. Sebagai seorang awam, kita tidak harus tampil amatir dalam wawancara
kerja pertama kita. Kunci utama untuk berhasil dalam wawancara kerja
pertama kita adalah pada tahap persiapan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah merubah mental saat sebagai
mahasiswa yang cenderung santai, mengandalkan fasilitas dari orang tua, selalu
meminta, perlu segera dirubah. Bagaimana konsep untuk jujur, disiplin dan
bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan menjadi suatu
hal yang sangat penting. Bagaimana menjawab dan berperilaku saat
wawancara, yang mengedepankan kejujuran dan terbuka terhadap potensi diri
menjadi kunci kesuksesan. Belajar jujur, disiplin, mau belajar dan konsep
menghargai diri sewajarnya menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Dalam dunia kerja selalu ada aturan-aturan main yang berlaku baik
secara tertulis maupun tidak tertulis. Sebagai contoh sederhana
adalah cara berpakaian, membuat janji serta cara-cara berkomunikasi dengan
sopan. Sehebat apapun anda atau seberapa banyak pun gelar yang
anda sandang, aturan atau norma-norma tersebut tidak boleh anda abaikan. Anda
harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan budaya yang ada dalam perusahaan.
Jika anda yang kebetulan berusia muda mau mengikuti aturan (contoh : bisa
berkomunikasi dengan baik dan memiliki cara berpakaian yang pantas) maka gap
antara senior dan junior akan dapat diminimalisasikan dengan cepat. Ada
sebuah ungkapan: “Bekerja itu gampang, mental bekerja itu yang sulit”.
Berkomunikasi adalah cara yang digunakan oleh manusia untuk saling
berinteraksi satu sama lain. Latihlah cara berkomunikasi anda dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar, sebagai awal adalah Bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Terkadang kita dihubungi oleh pihak perusahaan melalui
telepon, apabila hal itu terjadi maka janganlah kita menjawab dengan
menggunakan bahasa yang seenaknya, bahasa jawa, bahasa banjar atau bahkan
bahasa gaul, haram hukumnya !!!
Pada saat interview misalnya, cara kita menjawab suatu
pertanyaan dapat dipersepsikan oleh interviwer dengan berbagai macam.
Cara kita menjawab pertanyaan pada saat interview juga sangat
mempengaruhi penilaian. Seseorang yang sudah sering berkomunikasi
dengan baik pada saat menjadi aktivis kemahasiswaan misalnya, biasanya lebih
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer dengan
cukup lugas, cerdas, dan tegas.
Persiapan
Menghadapi Dunia Kerja
Jika lowongan bagaikan emas yang diburu, pengangguran adalah kata yang
ditakuti. Untuk mengurangi ketakutan diri akan momok pengangguran, dan
melenggang ke dunia kerja, tentu saja kita perlu persiapan. Namun kadang kita
terlalu panik dan sibuk mencari kerja sehingga melupakan langkah-langkah
persiapan dasarnya. Apa saja langkah-langkahnya?
A.
Kenali Diri Sendiri
Siapa kita, apa kelemahan dan kelebihan kita. Dari segi fisik misalnya,
jika kita bertubuh pendek, bukankah banyak dijual sepatu high heels!
Merasa tubuh kurang langsing? Kita bisa menyiasatinya dengan memakai pakaian
yang membuat tubuh terlihat lebih langsing. Selain fisik, kita juga harus
mengenal apa keahlian kita, dan kemampuan mana yang harus kita tingkatkan.
Bahasa Inggris belepotan? Bersemangatlah untuk ambil kursus atau rajin belajar
di rumah. Jangan lupa, kita juga selalu punya kelebihan yang bisa kita
tonjolkan.
Walau kemampuan sudah segudang, keahlian menggunung, kadang kita belum
percaya diri karena belum punya pengalaman kerja. Bagi yang belum
berpengalaman, ada baiknya kita mencari pengalaman sebanyak mungkin. Bagi kita
yang berpengalaman sedikit, bayaran (gaji) hendaklah menjadi urusan belakangan,
yang terpenting adalah ilmu yang kita dapatkan.
B.
Persiapan Fisik
Sekarang hampir semua perusahaan besar menerapkan standar dengan tes
kesehatan pada karyawan barunya. Tentu saja kesehatan fisik ini tidak bisa
diraih dengan ‘SKS’ alias Sistem Kebut Semalam layaknya ujian saat kuliah.
Meskipun demikian, tes kesehatan tidak perlu menjadi momok para pencari kerja.
Menghadapi tes kesehatan, para pencari kerja bisa mengatur pola
makan, istirahat, dan olahraga. Mulai sekarang stop merokok dan stop
minum minuman beralkohol. Secara umum, menerapkan gaya hidup sehat adalah
kuncinya.
C.
Persiapan Mental
Kita harus tahan banting, percaya diri dan kuat. Percuma kita punya
fisik sehat dan otak pintar jika ditolak satu kali sudah membuat kita menangis
dua hari. Be strong! Kita semua punya kesempatan yang sama untuk meraih
keberhasilan. Yakinlah bahwa hidup adalah perjalanan dan pembelajaran. Jangan
hanya menangis dari kegagalan, evaluasilah, dan berjanji tidak akan mengulang
kesalahan yang sama di kesempatan berikutnya. Nanti, disaat diri kita sudah
banyak belajar, kita akan menemukan keberhasilan.
Yang
Disukai Bos Dari Calon Karyawannya
Jika Anda ingin mendapat pekerjaan idaman, bukan semata indeks prestasi
tertinggi yang diperlukan. Ada satu hal yang lebih penting dari itu: sikap Anda
(your attitude).
Berdasar survei yang dihajat situs CareerBuilder, 71 persen manajer SDM
menyatakan menempatkan kecerdasan emosional dan sikap (termasuk pada bagaimana
ia mengendalikan emosi dan menjalin pertemanan) ketimbang pada IQ semata.
Seseorang dengan EQ (kecerdasan emosi) tinggi dianggap lebih mampu
mengendalikan diri dan mampu bekerja di bawah tekanan ketimbang mereka yang
hanya mengandalkan IQ tinggi. Ingin mempunyai kecerdasan emosi yang
tinggi? Ini bocoran yang dilansir CareerBuilder untuk meng-upgrade-nya.
A.
Kontrol Penuh Emosi Anda
Biasanya, calon bos akan memasukkan materi diskusi kelompok saat
rekrutmen pekerja. Dari sini, emosi calon pekerja diukur. Untuk membantu
meminimalisasi reaksi negatif, “penting bagi Anda mengenali pemicu stress
ketika tekanan datang,” kata Patricia Thompson PhD. Sikap tubuh
juga harus tetap dijaga. Thompson menyarankan untuk keluar dari kondisi itu
dengan: tarik nafas panjang, kemudian hitung sampai 10, dan tenanglah.
B.
Lakukan Refleksi Diri
“Agar kecerdasan emosi terasah, Anda harus self-aware (sadar diri),
dengan memahami betul apa kekurangan dan kelemahan Anda,” kata Thompson. Ia
menyarankan untuk membuat lima kelebihan dan kekurangan utama Anda, kemudian
gunakan dua hal yang berlawanan itu untuk saling melengkapi. Pilih dua atau
tiga kelemahan Anda, dan carilah cara untuk mengatasinya.
C.
Dengarkan
Berdasar survei CareerBuilder, ketajaman emosi juga diukur dari
bagaimana ia mampu mendengar. Thompson memberi jalan keluar untuk meningkatkan
kemampuan mendengar. “Gunakan dua tingkat cara: pertama dengarkan untuk
memahami konten pembicaraan, jangan menyela atau memberi penilaian terhadap apa
yang diomongkan sampai dia selesai bicara. Kedua, dengarkan untuk memahami
kondisi emosinya saat dia menceritakan,” katanya. Kemampuan mendengar sangat
penting, untuk membangun hubungan dalam satu tim secara lebih baik dan
mengurangi konflik.